Laman

Jumat, 29 Juli 2011

pertanian organik itu kotor.??


Misalnya kalian sedang berada di super market yang penuh dengan macam2 hasil pertanian. Dan sekeranjang tumpukan bayam menyita pandangan kamu. Disana ada dua macam bayam.
1.      1. Bayam yang daunnya bolong2 karna ulat
2.      2. Bayam yang mulus dan berpenampilan menarik

Pertanyaannya : “mana yang akan kamu pilih??”

Tentu kebanyakan orang memilih yang nomor 2. Si bayam kinclong :P
Tapi menurut ahli kesehatan, bayam bolong2 justru lebih sehat dibanding dengan bayam kinclong.

loh, Kenapa??

Karna, rata2 bayam yang terkena hama itu menandakan bahwa tidak ada kandungan zat kimia yang beracun pada bayam (tanaman) tersebut. Rasanya enak dan alami sehingga hama lebih tertarik pada tanaman tersebut. Ini yang namanya tanaman hasil pertanian organic.

Sedangkan bayam kinclong?? Rata2 penyebabnya adalah perlindungan hama yang diperankan oleh bahan kimia semacam pestisida pada tanaman, sehingga hama enggan untuk memakannya. Hama aja nggak doyan, masa kamu doyan.?? :D

Sejumlah alasan tentang pengaruh negative bahan kimia telah mendorong pertanian organic agar lebih diupayakan pengembangan nya. Tapi ingatkah kalian berita baru2 ini yang menyebutkan bahwa pertanian organic itu berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, akibat terkandungnya bakteri jahat.

loh,, Kenapa?

Emang sih banyak yang bilang organic itu kotor. Semua kotoran makhluk hidup aja bisa dipakai, dibusukin, dan cenderung membiarkan gulma tumbuh subur di lahan.

Saya jadi ingat kata2 dosen saya di Faperta ketika kami mulai melaksanakan penelitian untuk penyusunan skripsi. Beliau juga merupakan salah satu figur pribadi yang saya tiru. Namanya Briljan Sudjana.

“Pertanian Organik itu harus Handle with Care” papar beliau.

Tidak mudah menghasilkan tanaman organic, karena tantangan yang dihadapi justru lebih rumit. Jadi jangan pernah sepelekan pertanian organic.

Penelitian saya pernah sempat gagal dalam persemaian. Bibit yang saya butuhkan untuk tumbuh harusnya ada 432 tanaman tapi nyatanya yang tumbuh hanya sekitar 20 tanaman.

 Ingin teriakkkk..!! marahh…!! (waktu itu).











Akhirnya saya konsultasi dengan beliau, dan apa jawaban nya??











 “hahaha, coba tanam dengan hati dan perhatian” sambil ketawa karena saya terlalu panic.













 
Hasilnya??
Persemaian kedua saya lancar..! :D 
Malahan tumbuh lebih dari perkiraan. Saya loncat-loncat :D








begitu juga dengan pengendalian hama, karena jalur saya organic, saya sangat menjauhi pestisida berbau kimia. Akhirnya ulat yang sedang pesta diatas tanaman yang saya tanam terpaksa saya eksekusi ditempat. Dan itu setiap hari saya lakukan. Sempat terfikir juga, apakah saya berdosa karna membunuh mereka? Hehe…

Tanaman organic mungkin saja bersahabat dengan kotoran sapi, kambing ataupun bahan2 yang berbau busuk lainnya, tapi kandungan nya tentu lebih baik dibanding non-organik. Lagipula yang kita makan kan tanamannya, bukan kotoran nya :D

Tapi jika masih menganggap tanaman organic itu adalah tanaman kotor, tinggal pilih saja mau makan kotoran kambing atau bahan kimia beracun?? Hahaha.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar